Pembibitan dan Pengelolaan Ayam Petelur-Bagian 1

① Ciri-ciri fisiologis ayam petelur

1. Tubuh masih berkembang setelah melahirkan

Meskipun ayam yang baru memasuki masa bertelur sudah mencapai kematangan seksual dan mulai bertelur, namun tubuhnya belum berkembang sempurna dan bobotnya masih terus bertambah. Berat badan mereka masih bisa bertambah 30-40 gram per minggu. Setelah 20 minggu masa nifas, pertumbuhan dan kesuburan pada dasarnya berhenti pada usia sekitar 40 minggu, dan pertambahan berat badan menurun. Setelah usia 40 minggu, penambahan berat badan terutama disebabkan oleh timbunan lemak.

Oleh karena itu, pada berbagai tahap masa bertelur, perlu diperhatikan perbedaan ayam

Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan serta situasi produksi telur harus ditingkatkan.

2. Sensitivitas terhadap perubahan lingkungan

Selama masa bertelur, penggantian formula pakan dan peralatan pemberian pakan ayam, serta suhu lingkungan, kelembaban, ventilasi, cahaya, kepadatan pakan, personel, kebisingan, penyakit, pencegahan epidemi, dan prosedur pengelolaan harian harus dilakukan.

Selain perubahan faktor lainnya, reaksi stres juga dapat terjadi, yang dapat berdampak buruk pada produksi telur dan membatasi kinerja produksi telur. Oleh karena itu, menjaga formula pakan dan perlengkapan pemberian pakan pada ayam petelur

Stabilitas lingkungan merupakan syarat penting untuk menjaga kestabilan kinerja produksi telur.

3. Ayam petelur umur seminggu yang berbeda mempunyai tingkat pemanfaatan unsur hara yang berbeda pula

Pada awal kematangan seksual, kapasitas penyimpanan kalsium ayam meningkat secara signifikan; Pada masa puncak produksi, asupan makanan terus meningkat dan kapasitas pencernaan serta penyerapan meningkat; Pada tahap akhir produksi telur, kemampuan pencernaan melemah dan kemampuan penumpukan lemak meningkat; Setelah periode puncak, kurangi tingkat energi protein dan tingkatkan tingkat energi sebelum eliminasi.

4. Pada akhir masa bertelur, ayam betina berganti kulit secara alami

Setelah masa bertelur berakhir, ayam akan berganti kulit secara alami. Mulai dari

Biasanya diperlukan waktu 2-4 bulan agar bulu baru tumbuh sempurna, dan produksi akan dihentikan. Setelah molting selesai, ayam akan bertelur kembali, namun laju produksi telur secara keseluruhan pada siklus bertelur kedua akan menurun sebesar 10% hingga 15%, dan bobot telur akan meningkat sebesar 6% hingga 7%.

5. Perubahan signifikan pada ciri-ciri seksual sekunder seperti mahkota dan janggut

Sisir ayam petelur Laihang putih bermahkota tunggal berubah dari kuning menjadi merah jambu, lalu menjadi merah cerah. Sisir ayam kulit telur berwarna coklat telah berubah warna dari merah muda menjadi merah cerah

6. Perubahan suara kicau

Ayam yang akan mulai berproduksi dan ayam yang belum berumur panjang sering kali berproduksi

Bunyi 'cluck, cluck' yang merdu dan panjang terus terdengar di kandang ayam, menandakan bahwa laju produksi telur kawanan akan cepat meningkat. Di Sini

Pengelolaan peternakan harus lebih teliti dan cermat, terutama untuk mencegah stres mendadak

Terjadinya fenomena.

Perubahan pigmen kulit

Setelah bertelur, pigmen kuning pada berbagai bagian kulit ayam White Leghorn berangsur-angsur berkurang secara teratur, dengan urutan hilangnya di sekitar mata, sekitar telinga, dari ujung paruh hingga ke akar ayam. paruh, dan di tibia dan cakar. hasil tinggi

Pigmen kuning pada ayam petelur cepat memudar, sedangkan pigmen kuning pada ayam petelur hasil rendah memudar secara perlahan. Pigmen kuning pada ayam yang dihentikan secara bertahap akan mengendap kembali. Jadi, tingkat kinerja produksi telur pada ternak ayam dapat dinilai berdasarkan hilangnya pigmen kuning.